Minggu, 13 Oktober 2013

PRinsip Kerja Comppack Disk

CD pada umumnya menggunakan pit (bump) mikroskopis untuk menyimpan data. Permukaan CD berupa cermin dan bump penghalang cermin permukaan sempurna. Laser pembaca CD dapat mendeteksi perbedaan antara cermin sempurna dan tak sempurna yang disebabkan oleh adanya perbedaan reflektivitas bump.
Dengan menterjemahkan cermin sempurna sebagai 1 dan bump sebagai 0, ini mudah untuk menyimpan informasi digital pada CD. Bump pada CD dibentuk ke dalam plastic ketika dipabrikasi sehingga permanen.
Untuk menciptakan CD yang dapat ditulis (CD-R), diperlukan modifikasi permukaan CD sehingga data dapat di burn ke dalamnya. Tidak ada bump pada CD-R. Suatu lapisan dye jernih meliputi cermin CD. Laser tulis memanaskan hingga lapisan dye cukup dibuat buram, sehingga memberikan reflektivitas yang berbeda.
Untuk membuat CD yang dapat ditulis kembali (CD-RW), diperlukan lapisan yang dapat diubah-ubah transparan dan buram. Bahan bersifat dapat diubah transparan tegantung pada suhu. Dipanaskan pada suatu temperature, bahan didinginkan pada keadaan transparan, dipanaskan ke temperature yang berbeda, didinginkan keadaan buram. Dengan mengubah tenaga (temperature) laser penulisan, data pada CD dapat diubah atau ditulis kembali. CD-R dapat dibaca dengan CD player manapun. Disc CD-RW tidak demikian serbaguna sehingga player tua tidak bisa membacanya.
CD player melewatkan berkas laser di atas track. Pada saat laser dilewatkan di atas area track, berkas dipantulkan secara langsung pada sensor optic pada susunan laser. CD player menterjemahkan sebagai 1. Pada saat dilewatkan di atas bump, cahaya dipantulkan menjauhi sensor optic, CD player menandai sebagai 0.
Image
Bump disusun dalam jalur spiral, dimulai dari tengah disc. CD player memutar disc, sementara susunan laser bergerak mengarah keluar dari tengah CD. Pada kecepatan kerjanya, bump bergerak melewati titik-titik luar CD lebih cepat dari pada gerakan melewati titik-titik didekat tengah CD. Untuk menjaga gerakan bump melewati laser pada tingkat kecepatan tetap, kecepatan player pada disc harus melambat seperti gerakan susunan laser keluar dari titik tengah CD. Sebagaimana proses manufaktur komplek, pabrikasi CD konvensional tidak praktis digunakan di rumah. Ini hanya mungkin untuk pabrikasi yang menghasilkan ratusan, ribuan atau jutaan copy CD. Akibatnya, CD konvensional tetap merupakan media penyimpan “read only” untuk pelanggan rata-rata, seperti DVD konvensional. Untuk audiophile biasa dapat merekam cassette sebaik pemakaian komputer dengan kapasitas memory terbatas berupa flopydisc, batasan ini nampak sebagai kelemahan CD kebanyakan. Pada awal tahun 1990 semakin banyak pelanggan dan professional mencari cara untuk membuat perekaman CD digitalnya berkualitas
Sebagai jawaban atas permintaan ini, pabrikan elektronika memperkenalkan suatu jenis alternatif CD yang bisa disandikan dalam beberapa langkah-langkah yang mudah. CD disc yang dapat merekam atau CD-R, tidak memiliki bump ataupun area datar. Sebagai agntinya memiliki lapisan logam licin, yang pada bagian atas diberi lapisanpeka cahaya (photosensitive dye). Bila disc kosong, dye tembus cahaya, cahaya dapat menembus dan direfleksikan oleh permukaan logam. Namun bila panas cahaya dikonsentrasikan pada dye dari suatu frekuensi u dan intensitas tertentu dye akan menjadi buram.
Suatu CD-R tidak mempunyai bump yang sama sepertii CD konvensional. Sebagai gantinya, disc lapisan licin dye di bawah permukaan reflektif. Pada CD kosong, lapisan dye tembus cahaya, sehingga semua cahaya dipantulkan.Tulisan laser akan menggelap-kan titik dimana bump dalam CD konvensional akan membentuk area permukaan non reflektif.
Dengan memilih titik-titik gelap sepanjang jalur CD, dan meninggalkan area dye tembus cahaya, dapat diciptakan pola digital yang standar dapat dibaca CD player. Berkas cahaya laser dari player hanya akan dipantulkan kembali ke sensor bila dye tidak lagi tembus cahaya, dengan cara yang sama ini hanya akan dipantulkan kembali dari area datar pada CD konvensional. Sehingga meskipun disc CD-R tidak mempunai bump dapat bertindak seperti disc standar. CD burner tugasnya tentu saja membakar pola digital pada CD kosong.

Prinsip Kerja Magnetik Disk

Di setiap komputer didunia, pastinya akan ada sebuah perangkat penyimpanan, yaitu Hard Disk. Bahkan, bukan hanya 1 harddisk, ada juga komputer yang ditanamkan 2 harddisk sekaligus untuk menambah tempat penyimpanan data. Berbeda jika perusahaan besar yang memiliki supercomputer. Komputer spesial ini akan terkoneksi dengan ratusan harddisk. Semua itu memiliki satu tujuan, yaitu menyimpan data.






Menyimpan data di harddisk maksudnya adalah komputer dapat mengingat informasi yang ada, walaupun tidak ada power yang dialirkan. Data ini akan tetap ada selama harddisk tersebut tidak rusak. Pada artikel ini, kita akan membahas dengan lengkap kronologi dari Hard Disk ini.
Sejarah Hard Disk

Hard disk diciptakan pada tahun 1950. Hard disk mulai dibuat dengan diameter 20-inch yang dapat menyimpan data hanya beberapa megabyte saja. Sebenarnya, hard disk dinamakan "fixed disks" atau "Winchesters" (sebuah codename yang digunakan oleh produk IBM yang populer). Kemudian, baru dinamakan "hard disks" untuk membedakan dari "floppy disks". Hard disk memiliki piring keras yang menyimpan medium bermagnet, sebagai pengganti flexible plastic film yang dapat ditemukan pada tape dan floppy disk.
Pada dasarnya, hard disk tidaklah jauh berbeda dengan kaset tape. Kedua-duanya menggunakan teknik magnetik untuk menyimpan data. Hard disk dan kaset tape juga memiliki cara kerja yang sama. Medium dari magnetik dapat hapus ataupun ditulis ulang, dan akan mengingat pattern dari setiap data yang disimpan.

Kaset Tape VS Hard Disk

Perbedaan dari kedua ini dapat dilihat pada ulasan dibawah ini:

  • Material magnetik untuk perekaman data di kaset tape dilapisi dengan strip plastik. Kalau hard disk, material magnetik perekamannya dilapisi kembali dengan alumunium atau glass disk yang sangat presisi. Kemudian, piringan hard disk dipoles untuk kehalusan yang mirip dengan kaca.
  • Dengan tape, kita harus melakukan fast-forward atau reverse untuk mendapatkan data yang diinginkan. Misalnya, jika anda sekarang memutar lagu nomor 5, dan jika anda ingin memutar lagu yang pertama, anda harus membalikkan pita tape ke awal untuk mendengarkannya. Hal ini memakan waktu cukup lama. Sedangkan hard disk, kita bisa mendapatkan data dimanapun tempatnya dengan mudah dan terkesan instan.
  • Pada kaset tape, head dari read/write akan menyentuh pita tape secara langsung. Sedangkan hard disk, head dari read/write tidak akan menyentuh piringannya. Cukup dari dekat saja.
  • Tape yang ditaruh pada playernya akan menggerakkan tape memiliki kecepatan 2-inch per detik. Sedangkan piringan pada hard disk dapat berputar terhadap head mencapai 3.000 inch per detik (setara dengan 170 miles per jam).
  • Informasi yang disimpan pada hard disk disimpan pada domain magnetik yang sangat kecil. Dibandingkan dengan kaset tape.
Karena perbedaan inilah, hard disk modern dapat menyimpan banyak sekali data atau informasi dalam ruang yang kecil.
Performa dan Kapasitas

Kebanyakan komputer yang kita pakai memiliki kapasitas penyimpanan 100 GB atau lebih. Data disimpan dalam disk dalam bentuk files. Sebuah file adalah nama lain darik koleksi dari bytes. Byte sendiri mungkin saja berisi kode ASCII untuk karakter pada file, atau mungkin saja berisi instruksi dari software untuk komputer jalankan. Mungkin juga disimpan rekaman database, atau pun sebuah gambar dengan berbagai pixel dan warna. Apapun datanya, semua itu pasti memiliki ukuran masing-masing dalam bentuk byte. Ketika program dijalankan, komputer akan meminta file tersebut. Hard disk akan mendapatkan bytesnya dan akan mengirimkannya ke CPU pada waktu yang sama.
Ada 2 cara untuk menentukan performa dalam hard disk, yaitu:
  • Data rate = Adalah berapa bytes per detik data yang bisa hard disk kirimkan ke CPU. Biasanya, berkisar antara 5 hingga 40 MB per detik.
  • Seek time = Adalah berapa lama waktu ketika CPU meminta file dan ketika byte pertama dari file dikirm ke CPU. Biasanya, diantara 10 hingga 20 milisecond.
  • Capacity = Adalah kapasitas hardi disk itu sendiri. Berapa banyak data yang dapat disimpan oleh sebuah hard disk (dalam satuan byte).
Komponen Hard Disk
Electronics Board (Papan Elektronik)

Di dalam hard disk, terdapat papan elektronik untuk menyimpan instruksi untuk komponen lainnya. Papan elektronik ini dijaga oleh kotak alumunium dengan controller electronics yang terpasang pada satu sisi. Elektronik ini mengatur mekanisme read/write dan juga Motor sebagai penggerak yang menggerakkan piringan. 
Elektronik tersebut juga menggabungkan magnetic domains pada drive untuk dijadikan bytes (reading) dan membuat bytes menjadi magnetic domains (writing).
Disk Platter

Dibawah dari papan elektronik tersebut, terdapat koneksi antara motor yang berfungsi sebagai penggerak platter, dan juga lubang ventilasi yang difilter agar udara di dalam dan diluar memiliki tekanan yang sama. Berikut penjelasan dari komponen pada Disk Platter
  • Platter: Platter ini akan berputar pada kecepatan 3.600 - 7.200 RPM (Rotation per minute) ketika beroperasi. Piringan ini dibuat dengan sangat hati-hati dan mirip seperti cermin. Terlihat pada gambar bahwa piringan tersebut seperti kaca yang memantulkan objek.
  • Arm: Arm atau lengan ini berfungsi untuk menahan head dari read/write dan dikontrol oleh mekanismenya. Lengan ini dapat menggerakkan head dari piringan ini. Pergerakan dari lengan ini sangatlah cepat. Lengan pada hard disk pada umumnya bergerak maju dan mundur 50 kali dalam tiap detik.
Platters dan Heads

Agar data yang disimpan semakin banyak, beberapa hard disk memiliki platter yang banyak. Pada gambar ini, hard disk menggunakan 3 platter dan 6 heads untuk read/write. Mekanisme yang menjalankan lengan pada hard disk sangatlah cepat dan akurat. Semua itu berkat linear motor berkecepatan tinggi.
Gambar disamping merupakan gambar dari lengan head dari read/write yang berfungsi untuk membaca sekaligus menulis pada tiap disk.
Cara menyimpan data pada hard disk

Data disimpan pada permukaan dari piringan. Piringan tersebut terbai 2 hal penting, yaitu sector dan track. Track adalah lingkaran konsentrisnya, sedangkan sector adalah potongan dari track itu sendiri, yang mirip seperti irisan kue pie.
Track pada gambar disamping diwakilkan dengan warna kuning. Sedangkan sector ditampilkan berwarna biru. Sebuah sector berisi data dalam bentuk bytes, contohnya 256 atau 512. Tergantung dari drive ataupun sistem operasi, sector bisa jadi digrupkan menjadi satu menjadi clusters.

Kemudian, komputer akan menginstruksikan komponen hardware pada hard disk untuk menulis data. Lalu, motor dari piringan akan berjalan dan membuat platter/piringan akan berputar. Kemudian, heads dari write akan mulai memberikan efek magnetis terhadap sector. Dan data akan tersimpan pada sector tersebut. Ketika data telah selesai disimpan, motor akan tetap bergerak. Motor akan berhenti hanya jika komputer berhenti menyala.

Prinsip Kerja Printer Laser

Prinsip kerja Printer Laser sebenarnya adalah Prinsip Electrik Statis, Awalnya OPC Drums diberi muatan positif oleh PCR, (Bagian ini ada di dalam Toner Catrid).

Kemudian Sinar Laser yang sangat kecil melewati permukaan OPC Drum untuk membentuk image tulisan atau gambar sesuai dengan data yang dikirim oleh komputer, berupa satu garis horizontal pada satu waktu.
Cahaya Sinar Laser OPC Drum membentuk titik dengan cara mematikan dan menghidupkan cahaya untuk tempat kosong per halaman. Sinar laser tidak bergerak dengan sendirinya namun sinar laser itu dipantulkan melalui cermin yang bisa bergerak sendiri. Sinar laser ini berhenti pada titik OPC Drum dan membentuk image Electrostatic. Bagian permukaan drum yang terkena sinar laser berubah menjadi bermuatan negatif.

Setelah pola image terbentuk, serbuk toner yang tersimpan di Toner Hopper (di dalam cartridge) diambil oleh Magnetic Sleeve. Toner yang bermuatan positif melekat pada area OPC Drum yang telah membentuk image electrostastik, yaitu bagian OPC Drum yg terkena sinar laser (muatan negatif).
Kertas (dengan muatan negatif yang lebih kuat dari OPC Drum) bergerak sepanjang sabuk dan roll diatas drum yang telah dibubuhi serbuk toner yang berpola. Kertas mendorong bubuk toner dari drum untuk berpindah melekat pada kertas sehingga pola image berserbuk toner berpindah pada kertas dan siap untuk difinishing pada Fuser.

Toner yang tidak menempel pada kertas dan masih melekat pada OPC Drum akan dihapus oleh Wiper Blade dan kemudian masuk ke dalam Waste Bin (Pembuangan)
Fuser (Pemanas)
Fuser mengeringkan serbuk toner yang telah berbentuk image pada kertas agar kuat melekat pada kertas. Kemudian kertas yang telah tercetak dikeluarkan menuju tray pengeluaran kertas pada printer.

Sedangkan bagian yg memancarkan sinar laser yg kita bahas di bagian atas adalah : Laser Scanner Assembly
Laser Scanner Assembly
Laser Scanner biasanya terdiri dari 3 unit bagian :
1. Laser
2. Cermin berputar
3. Lensa
Unit laser menerima data gambar maupun text dari komputer, lalu data tersebut dipancarkan ke drum berupa titik-titik yang membentuk text atau gambar, bertahap secara horizontal pada drum.